Komunitas NFL terkejut dan sedih mengetahui pada 22 Juni bahwa gelandang luar Baltimore Ravens Jaylon Ferguson secara tak terduga meninggal pada usia 26 tahun.
Seperti yang dicatat oleh Josh Alper dari Pro Football Talk, Polisi Baltimore mengatakan pada saat itu bahwa tidak ada tanda-tanda pelanggaran atau trauma terkait kematian Ferguson. Informasi lebih lanjut telah terungkap.
Menurut Jamison Hensley dari ESPN, pemeriksa medis mengatakan pada hari Jumat bahwa Ferguson meninggal karena efek gabungan dari fentanil dan kokain. Seorang juru bicara Departemen Kesehatan Maryland menambahkan bahwa kematian Ferguson pada 21 Juni dianggap sebagai kecelakaan.
Upacara pemakaman untuk pemilihan draft putaran ketiga 2019 akan diadakan di Bains, La., pada hari Sabtu. Menurut Michael David Smith dari PFT, di sanalah Ferguson lahir dan dibesarkan.
“Prioritas kami difokuskan pada pria Jaylon itu dan dampak positif yang dia buat pada banyak orang sebagai ayah, putra, tunangan, teman, dan rekan satu tim,” kata Ravens dalam sebuah pernyataan yang dibagikan oleh outlet media pada hari Jumat. “Tidak pantas bagi kami untuk berkomentar lebih jauh sementara kami terus mendukung keluarga dan rekan satu timnya, yang berduka atas kehilangan tragis orang yang dicintai dan akan merayakan hidupnya. [Saturday].”
#Jaylon #Ferguson #Ravens #meninggal #karena #fentanil #kokain