Hyundai dan Michelin bermitra untuk membuat ban EV lebih ramah lingkungan

Hyundai dan Michelin pada hari Senin mengumumkan penandatanganan nota kesepahaman untuk bermitra pada ban EV yang ramah lingkungan.

Penelitian bersama antara kedua perusahaan bertujuan untuk meningkatkan penggunaan bahan berkelanjutan sambil mengoptimalkan ban untuk kendaraan listrik, kata Hyundai dalam siaran persnya. Kemitraan ini juga mencakup sistem pemantauan ban waktu nyata untuk kendaraan otonom masa depan.

Kemitraan ini mengikuti upaya lima tahun yang diluncurkan pada November 2017 untuk mengembangkan ban eksklusif untuk Hyundai Ioniq 5. Ban yang dikembangkan melalui kemitraan yang diperpanjang akan masuk ke “model EV premium masa depan,” kata Hyundai. Pembuat mobil percaya EV membutuhkan teknologi ban baru untuk memenuhi persyaratan daya tahan dan kinerja, meskipun tidak banyak detail tentang apa teknologi itu.

Seperti yang telah kami tekankan, bobot ekstra dan torsi luar biasa dari EV, digabungkan, memerlukan jenis ban yang berbeda. Ban khusus juga diperlukan untuk mendorong jangkauan ke tingkat yang baru, dan mengatasi kebisingan jalan yang biasanya tertutup oleh mesin pembakaran.

Membuat ban EV ramah lingkungan juga melampaui bahan yang digunakan untuk memproduksinya. Studi terbaru telah menimbulkan kekhawatiran tentang mikroplastik dan emisi partikulat lainnya dari ban EV yang lebih cepat aus. Paket baterai membuat EV secara substansial lebih berat daripada model pembakaran internal yang sebanding, yang secara dramatis dapat meningkatkan emisi ban.

Seperti yang disarankan oleh sebuah penelitian baru-baru ini, bobot ekstra baterai dapat menyebabkan peningkatan polusi partikel halus, dari ban, dalam beberapa kondisi mengemudi. Jadi sementara EV Hyundai masa depan mungkin tidak mendapatkan sesuatu yang radikal seperti ban tanpa udara yang diusulkan Michelin, mungkin kedua perusahaan akan menemukan solusi praktis untuk masalah ini.